Sebagian besar orang mungkin
pernah mendengar kata Insya Allah. Sebagian
besar temen-temen muslim pasti juga tau makna kata Insya Allah ini. Kata ini penting sekali diucapkan ketika kita
membuat janji dengan seseorang, namun ironisnya jarang terdengar ketika kita
membuat janji. Tulisan ini bukan untuk menyindir teman-teman yang membaca yah,
tapi kalo ada yang tersindir ya mohon maaf ^.^V. Ini juga termasuk menyindir saya pribadi yang
kadang-kadang juga suka melalaikan kata tersebut.
Saya gak bilang banyak, tapi tidak
sedikit juga orang yang bikin janji dan tidak bisa ditepati. Padahal janji itu
hutang lho, Hehe. Iyaa... hutang yang walaupun abstrak tapi tetap harus
dibayar. Kadang kita gak bisa nepatin janji karena situasinya yang tidak
memungkinkan. Saat kondisi kita sakit, ada hal yang lebih mendesak, sikon (situasi
dan kondisi) yang tidak diharapkan dalam perjalanan, dan lain-lain, dimana semua
hal tersebut bisa menjadi penghalang dalam memenuhi janji.
Untuk itulah kata insya Allah ada, sebab manusia tidak akan pernah bisa menebak kondisi mereka dimasa depan. Sehari berikutnya, sejam berikutnya, semenit berikutnya, bahkan sedetik berikutnya, tidak ada yang mampu memprediksi. Bagaimana kalo seandainya saat hari-H ada hal lain yang lebih mendesak? atau kita sakit parah? atau bahkan kita meninggal? Gak ada yang bisa jamin kan? Sederhana aja sih, cukup bilang insya Allah dan janji kita pun punya “jaminan”. Bagi teman-teman umat Kristiani pun (ini kalo saya gak salah ya) juga punya kebiasan yang diucapkan saat membuat janji, yaitu “kalau ada umur panjang”. Saya gak tau apakah ada juga kata-kata lain yang diucapkan, tapi setahu saya saat tinggal di Manado (yang mayoritas beragama Kristen) sewaktu kecil, orang-orang disana sering mengucapkan kata tersebut, karena memang tidak ada yang bisa menjamin kondisi manusia kedepannya.
Kembali ke kata insya Allah, bukan berarti kata tersebut
bisa kita gunakan seenaknya saja. Terkadang kata ini menjadi “senjata pamungkas”
ketika kita malas untuk menepati janji. Kalau sudah begitu, maka insya Allah tidak sepantasnya kita ucapkan teman-teman. Kata
tersebut berlaku apabila kita
benar-benar berusaha untuk menepati janji, bukan karena kita malas untuk
menepati janji, atau untuk menolak secara halus janji yang akan dibuat. Maka
tempatkanlah kata insya Allah itu pada konteks niat yang benar.
Jadi buat teman-teman dan khususnya
saya pribadi, yuk.. mulai membiasakan
diri kita dari sekarang mengucapkan kata insya Allah ya saat membuat janji dengan orang lain. ^_^
No comments:
Post a Comment