2014/12/31

Catatan Akhir Tahun: On Time Resolution


Wah, gak kerasa banget ya udah dipenghujung tahun lagi. Padahal serasa baru kemarin kita tiba di 1 Januari. Begitu cepat waktu berputar, dan seakan hanya dalam beberapa kedipan saja, kita hampir sampai di pergantian tahun masehi. Aku yakin sudah banyak catatan-catatan, entah itu di notes kalian, di buku harian, sosial media tempat kalian curcol (hahaha), atau bahkan di memori kalian masing-masing yang telah terekam dan menjadi sebuah bundelan cerita dengan berbagai macam rasa. Mungkin yang paling berkesan adalah ketika kita menemui banyak hal atau pengalaman baru yang belum kita dapatkan sebelumnya, baik itu hal aneh, unik, lucu, bahagia, yang bikin deg-degan, bahkan yang sampai bikin kita nangis dan frustasi.

Baiklah, kita tinggalkan sejenak telebih dahulu pemikiran tentang tahun 2015 yang akan kita hadapi sebentar lagi. Mari kita flashback ke tahun 2013 dulu. Lho? bentar-bentar, kok malah loncat jauh begini flashback-nya? hehe. Tenang dulu, karena benang merahnya ada disini. Oke!! jadi begini, sebelum kita memasuki tahun 2014, tentunya banyak dari kita punya macam-macam resolusi di tahun 2013 yang kita ingin realisasikan di tahun 2014. Pertanyaannya, sudah berapa banyak macam resolusi yang telah kalian buat di tahun 2013 kemarin? dan berapa yang sudah terwujud di tahun 2014 ini? apakah semuanya mencapai sasaran? Mungkin ada yang iya dan ada pula yang tidak. Yang jelas memang tidak ada salahnya bagi kita semua membuat resolusi (asalkan yang positif) untuk menjadikan diri kita lebih baik lagi di masa yang akan datang. Kalaupun kita gagal mewujudkan resolusi yang kita harapkan, maka kembali lagi ke bab sebelumnya (klik disini untuk bab sebelumnya: http://mygrendle.blogspot.com/2014/12/menikmati-sebuah-proses.html ) bahwa asalkan kita sudah menjalani dan menikmati betul sebuah proses mencapai tujuan, maka tidak boleh ada statement negatif di dalam pikiran kita yang muncul, dan selalu percaya bahwa Tuhan punya master plan lain yang lebih dahsyat untuk kita. Yaaa... asalkan kita juga harus terus berusaha dan mau belajar dari kegagalan sebelumnya, heheh. 

Berbicara tentang resolusi untuk tahun baru, maka aku punya salah satu resolusi menarik (mungkin untuk aku sendiri) yang ingin diwujudkan di tahun 2014, yaitu menghidupkan tradisi On Time. Hmmm... bayangkan!! di tengah budaya jam karet yang sudah mendarah daging di Indonesia, aku seperti orang gila yang mau membuat segalanya menjadi On Time.  Harapanku adalah agar kebiasaan tepat waktu ini bisa menular ke teman-teman yang lain, yang beberapa dari mereka menganggap budaya jam karet itu adalah lumrah. Mungkin diantara kalian yg membaca ini, ada yang berkata ngimpiiiiiii..... Tapi gak apa-apa, karena aku memahami tipikal orang Indonesia yang pesimistis, hehe. Memang ini tidak mudah, dan buktinya, aku sendiri gak bisa nerapin ini secara total di tahun 2014 karena ada saja hal-hal yang selalu mengganjalku untuk berhenti mewujudkannya. Ya, kenapa aku berpikir ingin menjalani kebiasaan seperti ini, sebab di negara-negara yang sudah begitu maju, bagi mereka Time is Money, dan bagi kita yang tertinggal jauh dibelakang, itu hanya sebatas kata-kata dengan komposisi gula yang dominan. Bukannya menjelek-jelekkan ya, tapi ini ya memang kenyataan, walaupun aku yakin ada beberapa orang diluar sana yang tidak seperti ini.  Bukankah kita sebagai orang Indonesia ingin menjadi negara yang maju juga? Bukankah itu impian semua orang Indonesia selama ini? Benar kan? Sayangnya, kita sebagai orang Indonesia hanya pandai mengucapkan saja di bibir dan terlalu banyak basa-basi ketika disuruh untuk tepat waktu. Ironis memang, tapi ya tetap aja gak sadar-sadar, hehe.

Ada suatu kejadian yang cukup unik di tahun ini saat aku mulai menjalankan tradisi tepat waktu. Ketika itu, aku dan temanku janjian jam 08.30 ketemu di kampus UGM, tepatnya di gedung Graha Saba untuk menghadiri suatu seminar disana. Lima menit sebelum pukul 08.30 aku sudah sampai di tempat seminar, dan seperti yang di duga-duga, dia baru datang 15 menit lebih lama dari waktu yang sudah disepakati. Dengan sadar pun aku marah-marah padanya karena datang telat 15 menit dari yang dijanjikan, padahal aku sendiri bukan panitia seminar (panitia seminar pun gak bakalan kayak gini), hahaha.... Uniknya dia hanya tertawa melihat aku marah-marah seperti itu, karena disamping aku bukan orang yang mudah marah (ini pendapat orang lho, haha), itu dianggapnya hanya bercanda. Ada lagi yang menganggap aku orang aneh ketika cuma sekedar janjian untuk ke cafe, waktu itu mukaku langsung cemberut ketika tahu dia datang lebih telat, padahal sebelumnya sudah janjian jam sekian untuk datang di cafe. Dan aku pun cuma bisa geleng-geleng kepala ketika dibilang orang aneh. Cerita lain yang lebih menguras hati lagi, adalah ketika aku sudah punya target waktu untuk menyelesaikan skripsi, namun walaupun udah berusaha untuk selalu on time mengerjakannya, berhubung pembimbing skripsi yang sangat susah untuk ditemui, dan terkadang jadwal bimbingan harus berubah-ubah tak menentu, terkadang bisa beberapa hari, ataupun bahkan bisa seminggu tertunda (maafkan saya pak pembimbing, hehehe), jadinya target untuk menyelesaikannya ya jadi mundur-mundur juga. Alhamdulillah akhirnya bisa diselesaikan juga meskipun harus mundur sekitar 4 bulan dari waktu yang sudah direncanakan.

Yang bikin aku tambah miris adalah jika selalu berusaha tepat waktu dan ada yang komen, "kamu ini kenapa?, kita kan orang Indonesia, udah biasa lah kalo ngaret-ngaret dikit", dan bla bla bla.....Eaalllaaahhhh, sakitnya tuh disini (nunjuk kepala). Bukannya mau sok-sok an tepat waktu ya, tapi sekali lagi, aku cuma ingin orang Indonesia itu lebih menghargai waktu, karena waktu itu ya memang benar-benar berharga. Satu menit yang udah berlalu itu tidak akan pernah kembali, sekalipun dibayar dengan harta kekayaan 7 turunan pun. Janjian ke cafe, ketempat makan tepat waktu, pergi ke seminar, ataupun hal-hal kecil lainnya, itu aku lakukan agar bisa menjadi terbiasa,  dan bisa lebih dan lebih merasakan betapa berharganya setiap detakan waktu.

Jujur aja, setelah beberapa kejadian yang bikin aku capek hati, sempat kembali lagi dengan kebiasaan ngaret, selalu ngulur-ngulur waktu, datang paling terakhir, dan parahnya lagi sampe di marahin sama teman yang janjian karena ngaretnya udah anti-mainstream, hehe. Namun suatu hari, aku seperti dibangunkan lagi ketika ada yang berkata, "Mana on-time mu? kok malah makin parah ngaretnya? ah, ngomong doang ini mah!!!". Seketika itu aku seperti langsung di tusuk sebuah besi panas yang baru diangkat dari bara api yang masih segar, hingga membuat mataku melek, dan sadar lagi bahwa aku sudah terlalu banyak berpikiran negatif sehingga menenggelamkan resolusi yang sudah kubuat sendiri. Maka dari itu, aku mulai kembali lagi untuk menjalaninya tanpa harus banyak berpikiran negatif, sebab jika sudah seperti itu, aku tetap bisa menjalaninya tanpa ada rasa capek hati. Aku percaya bahwa satu saat nanti dengan kesadaran diri yang tinggi, budaya on time akan menjadi budaya yang akan dipegang erat-erat oleh orang Indonesia sehingga kita bisa menjadi negara yang lebih maju lagi, tanpa harus dianggap lagi sebagai  third line country.

Sekali lagi, aku hanya ingin agar kita sebagai orang Indonesia menyadari betapa berharganya waktu, karena meskipun itu adalah hal kecil, namun jika kita benar-benar mampu memanfaatkan dengan sebaik-baiknya, maka bukan tidak mungkin akan terjadi perubahan drastis yang akan kita alami nanti. Memulai dengan hal-hal yang kecil akan lebih membantu kita untuk terbiasa dalam suasana on time agar kita tidak menganggap ini adalah budaya yang tabu. Untuk itu, resolusi yang sama masih ingin aku wujudkan di tahun 2015 nanti, yaitu menjalankan tradisi tepat waktu ini dengan total tanpa ada keragu-raguan lagi. ^_^


2014/12/23

Menikmati Sebuah Proses

 Untuk mencapai sesuatu memang tidak ada yang tidak melalui sebuah kata yang bernama proses. Kita tahu bahwa untuk melakukan suatu hal yang paling simple pun pasti selalu ada prosesnya. Bahkan hal sesederhana seperti bangun dari tidur pun membutuhkan sebuah proses, karena alam sadar harus bekerja step-by-step sampai akhirnya kita terbangun dari tidur. Oke, sekarang jangan berpikir untuk mencari salah satu contoh aktivitas yang sama sekali tidak ada prosesnya, karena semakin kalian mencarinya, semakin banyak waktu yang terbuang sia-sia untuk membaca bab ini sampai selesai, hehehe  ^.^v

Jadi, apa yang sekarang selalu terpikir dibenak sebagian besar orang ketika ingin mencapai sesuatu? Ya, adalah hasil dari sebuah pencapaian. Kebanyakan dari kita hanya berpikir tentang hasil-hasil yang begitu manisya, yang begitu menggiurkan tanpa ingin memperhatikan atau melalui proses yang sedemikian njelimet. Aku ambil salah satu contoh ketika kita ingin menjadi seorang pengusaha, yang ada dibenak kita adalah menjadi manusia yang serba berkecukupan, yang bisa mendapat keuntungan yang sebesar-besarnya sehingga kita tentram dari segi materi. Tapi saat menjalaninya, tidak sedikit yang menemui hal-hal diluar ekspektasi sehingga adakalanya bendera putih telah berkibar lebih dulu sebelum hasil yang diinginkan tercapai.

Lucunya, saat menjalani proses yang berat dan kita sudah menyerah, kita tidak melihat lagi hasil-hasil yang kita bayangkan sebelumnya, yang bisa melambungkan kita setinggi langit, padahal itu baru di angan-angan saja, hehe. Memang ada baiknya untuk kita memperhatikan hasil, karena setidaknya itu akan memacu semangat kita untuk mencapai hasil itu. Namun sekali lagi, proses akan selalu menguji dan menggoda kita untuk  menyerah, melupakan semua yang kita inginkan pada awalnya, sehingga membuat kita untuk menghentikan langkah dan berhenti untuk meneruskannya karena merasa begitu capek, lelah, sia-sia, membuang waktu dan tenaga, dan lain-lain. 

Yang pernah terlintas dipikiranku, adalah hal yang membuat beberapa orang tetap melanjutkan untuk mendapatkan hasil yang diinginkan namun dengan cara mengambil "jalan pintas", dan sungguh ini merupakan suatu hal yang benar-benar keliru!! Ingatlah, bahwa bagian yang terpenting dari menjalani sebuah proses adalah dengan menikmatinya, karena dengan seperti itu, jari-jari kita kita akan mampu, walaupun sedikit demi sedikit, mencengkram hasil yang telah berada di depan kita. Sebuah jalan pintas yang kita ambil akan merusak cara kita menikmati proses itu, dan aura kepuasan yang akan dirasakan jelas berbeda dengan saat kita benar-benar menikmatinya. Ibarat jika kita ingin memakan kue yang enak, cita rasa kue itu akan berbeda jika memakannya dengan 5 atau 6 kali gigitan, dibanding hanya dengan sekali gigitan dan udah gitu beresiko kena penyakit pula, hehehe... 

Dan jangan pernah melupakan Tuhan yang sudah menciptakan segalanya, termasuk menciptakan sebuah kata yang bernama "proses" ini, dan akan selalu menempel di setiap kita mempunyai cita-cita atau tujuan. Sekali lagi yang ditekankan disini, bahwa menikmati suatu proses adalah suatu hal yang terpenting saat kita menempuh perjalanan yang menuju suatu tempat yang bernama cita-cita, dan sudah barang tentu dalam setiap langkah menuju kesana, doa kepada Tuhan akan menjadi naungan saat kita menemui kesulitan-kesulitan dalam melangkah. Dan segala hasilnya yang akan didapatkan, kita pasrahkan semua kepada-Nya. Sekalipun itu gagal, maka Ia punya rencana lain yang lebih menakjubkan yang akan diberikan-Nya pada suatu saat nanti. Jadi teman-teman , marilah kita mulai menikmati sebuah proses dari sekarang!!  ^_^

2014/11/02

Secarik surat, sebuah goresan untuk teman: Karena masalah bukanlah masalah


Teman, hidup memang penuh dengan masalah. Lantas kenapa? Memangnya ada masalah dengan itu? Semua yang kau keluhkan ujung-ujungnya tidak ada gunanya, dan hanya akan membuatmu gagal bergerak satu langkah kedepan. Memang sudah suratan takdir, jika manusia sejak ia dilahirkan, akan penuh dengan warna problematika kehidupan. Itu mutlak!! Tak ada yang bisa kau hindari. Menghindari itu, hanya akan semakin menambah beban yang kau pikul. Menghindari itu akan membuatmu semakin hancur. Menghindari itu hanya akan semakin melemahkanmu. Jangan pernah lemah, atau hanyutlah di dasar lautan para pecundang!!  


Teman, kita hidup di dunia seperti layaknya seorang aktor dan aktris yang akan memainkan perannya masing-masing.  Tergantung kita, peran macam apa yang akan kita ambil. Peran apapun!! Yah, apapun!! Tapi jangan pernah berharap peran yang membuatmu akan hidup enak selamanya tanpa ada beban sedikitpun. Karena nyatanya, peran itu tidak pernah disediakan Tuhan!!


Teman, kau tahu pelangi? Ia punya warna beragam yang begitu indah. Kau tahu musim? Ia akan selalu berganti pada saatnya dia harus berganti. Kau tahu rumput? Ia akan tetap tumbuh walaupun di tebas sepuluh ribu kali. Begitu pula dengan hidup ini. Masalah ialah bentuk manifestasi dari ragam warna  kehidupan yang akan membuatmu menjadi lebih indah. Ia akan tetap ada di kehidupanmu, dan akan berganti pada saat dia harus berganti. Oleh karenanya, jangan pernah takut dengannya karena kamu akan tumbuh bersamanya, sepuluh ribu kali lebih besar dibanding tanpanya. Percayalah!!


Teman, saat kau melintasi jalan yang panjang menuju ke suatu tempat, terkadang mungkin kau kesal dengan lubang-lubang besar yang mengganggu perjalananmu untuk segera sampai disana. Mungkin kau pernah merasa tidak adil kepada Si Pembuat lubang itu, atau bahkan malah pernah mencaci-Nya. Tapi sadarkah kamu? lubang-lubang itulah yang akan membuatmu belajar untuk lebih sabar, lebih teliti, lebih mahir, lebih kuat, lebih hebat, lebih bijak, lebih ini dan lebih itu!! Jangan pernah berburuk sangka pada-Nya, karena sesungguhnya Ia selalu sayang pada kita, dan akan selalu tetap seperti itu. Sebaliknya, bersyukurlah terhadap apa yang diberikan-Nya karena sudah pasti, itu warna yang indah yang akan kita miliki kelak.


Teman, hidup terkadang memang membingungkan. Suatu saat kau merasa beban yang kau miliki lebih besar dan hebat daripada yang sedang dipikul orang lain. Malah diberikan bonus lagi hingga menjadi sepasang beban yang sungguh berat. Sekali lagi, jangan pernah berburuk sangka!! Setiap manusia pasti akan diberikan porsi beban sesuai dengan waktunya. Bisa jadi esok ia akan menggotong beban dimana lebih besar daripada yang kau miliki esok hari pula. Atau mungkin saat itu, beban rumit yang datang karena kau tak pernah mau introspeksi diri. Atau bisa jadi, Tuhan ingin derajatmu naik satu tingkat lagi saat beban besar itu datang padamu, dan jangan pernah kau sia-siakan kesempatan itu.  Berpikirlah positif dan ambillah hikmahnya maka kau akan mengerti!!


Teman, jangan pernah lari, karena setiap langkah kau berlari, maka sosoknya akan semakin bertambah besar. Jangan pernah takut, karena setiap detik ketakutanmu, hanya akan mengangkuhkan dirinya dihadapanmu. Jangan pernah banyak mengeluh, karena setiap engkau berkeluh kesah, maka ia akan melepaskan tawa sekencang-kencangnya. Dan jangan pernah sembunyi, karena setiap kau bersembunyi, dirinya akan semakin menambah wujud untuk mencari keberadaanmu.
Beranilah, maka kau akan semakin paham betapa kecil sosoknya, betapa berjayanya dirimu dihadapannya, betapa mudah untuk membungkamnya, dan semakin ia tak kuasa untuk menambah wujudnya.

Bergeraklah kau, maju dan hadapi!! Karena masalah bukanlah masalah.

^_^

2014/10/26

Antara 'Kesempurnaan Yang Tidak Sempurna' dan 'Terbaik dari Yang Terbaik'








Mungkin diantara teman-teman pernah mengalami suatu hal dimana kalian merasa sesuatu yang menakjubkan yang kalian lihat saat itu adalah sempurna di mata kalian. Teman-teman mungkin pernah terpukau oleh benda – benda dengan teknologi mutakhir seperti smartphone dengan aplikasi GPS beserta fitur Augmented Reality, mobil yang mempunyai teknologi ABS (Anti-Lock Braking System), ataupun mobil dengan Air bag system otomatis untuk melindungi diri dari kecelakaan fatal, fitur Autonomous car yang disediakan untuk membantu dalam berkendara, awan buatan yang mampu mengontrol cuaca dalam suatu ruangan, atau robot nano yang  bahkan bisa bertingkah layaknya seperti manusia sungguhan? Atau mungkin pernah melihat bangunan dengan rancangan yang brilian dan berpikir bahwa ini adalah desain yang paling sempurna? Atau bahkan malah sosok manusia yang mungkin menurut kalian sempurna ?

Teman-teman, ketahuilah bahwa sesuatu akan dikatakan sempurna jika sesuatu itu benar-benar tidak memiliki celah kekurangan sama sekali. Semakin kita -sebagai manusia biasa- mencoba untuk  mendekati yang namanya kesempurnaan, pada akhirnya malah semakin banyak kekurangan yang akan kita temui. Coba rancangkan di benak teman-teman salah satu benda yang menurut kalian bisa menjadi sesuatu yang sempurna, dengan desain yang oke dan menarik, fitur-fitur yang hebat dan dahsyat, serta kelebihan-kelebihan lain yang tak terpikirkan sebelumnya dan tidak pernah dimiliki oleh benda yang lain.



Apa sudah terpikirkan? Apa hasilnya? Apa benda itu menjadi benda yang sempurna dibenak kalian? Atau malah sebaliknya, teman-teman menjadi bingung kenapa masih banyak kekurangan yang ada di benda itu dan masih ada yang harus ditambahkan? Nah lho!!



Mungkin benar bahwa rancangan bangunan brilian yang kalian lihat itu sempurna, ataupun teknologi-teknologi mutakhir yang membuat kalian terpukau mendekati kesempurnaan, serta seseorang yang kalian lihat adalah benar-benar sempurna di mata kalian. Tapi faktanya, itu hanya di mata kalian. Mungkin belum tentu yang teman-teman lihat sempurna saat itu, akan terlihat sempurna di mata orang lain. 



Yang perlu kalian ingat, tidak ada sesuatu yang benar-benar bisa mendekati kesempurnaan atau bahkan menjadi sempurna, karena nyatanya, jaraknya masih akan sangat jauh berkali-kali lipat dari kesempurnaan. Suatu saat, akan ada rancangan bangunan yang lebih brilian yang akan membuat kalian berdecak kagum kembali, atau teknologi yang lebih mutakhir lagi di masa depan yang membuat kalian begitu terpana dan menggelengkan kepala secara tak sadar, atau mungkin akan ada sosok yang lain lagi yang akan membuat kalian berkata “dia benar-benar sempurna”.  Bahkan dalam sejarah islam, junjungan kita Rasulullah SAW yang bukan manusia biasa, dan telah diakui sebagai insan kamil, serta telah nyata kebenarannya pun tidak diberi kemampuan untuk mempersatukan hati ummatnya yang telah beriman sekalipun, melainkan Allah SWT-lah yang mempunyai kuasa untuk melakukannya, pertanda bahwa kesempurnaan bukan milik manusia.

Memang, tidak ada salahnya dengan manusia yang membuat sesuatu yang hebat dan menakjubkan. Tapi sekali lagi, manusia biasa hanya mampu melakukan hal yang terbaik dari dirinya, manusia hanya bisa mengerahkan seluruh kemampuan terbaiknya untuk menjadi yang terbaik, manusia tak akan mampu mencapai level kesempurnaan karena level itu hanya ada dalam genggaman Yang Maha Esa,  dan hanya ada manusia yang terbaik dari yang terbaik.  


Ingatlah, bahwa tidak ada hal yang pantas disematkan dengan kata sempurna kecuali Allah, Tuhan Yang Maha Esa.  Mungkin teman-teman masih ingat salah satu acara talkshow di salah satu stasiun TV dimana kalimat penutupnya adalah kira-kira begini: “Kesempurnaan hanya milik Tuhan semata, kekurangan dan kesalahan hanya milik manusia”. | Ya!! Ini adalah kalimat yang pantas untuk mendeskripsikan bagaimana sempurna itu seharusnya, karena Tuhan tidak memiliki celah kekurangan sama sekali. Dan manusia beserta masterpiece yang dibuatnya tidak akan pernah identik dengan yang namanya sempurna, dan selamanya akan memiliki celah-celah atau lubang-lubang kekurangan itu serta jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, kejarlah kata 'terbaik' yang lebih rasional untuk kita sebagai manusia, dan bukan kata 'sempurna' yang pada akhirnya hanya akan membuat kata sempurna itu sendiri menjadi relatif dan kehilangan esensinya. 


Pada akhirnya, kata ‘Terbaik dari Yang Terbaik’ lah yang pantas dan cocok diberikan kepada manusia biasa dibanding kata ‘Kesempurnaan’ yang mungkin terlihat sempurna tapi sesungguhnya  hanya seperti sekedar fatamorgana.   ^_^


2014/10/23

Si Senyum Yang Sulit




Mendengar kata senyum, apa yang terlintas di benak teman-teman tentang arti dari senyum? Beberapa teman yang aku tanyakan tentang hal ini ada yang menjawab keramahan, kehangatan, keindahan, ketertarikan, ketulusan, kecintaan, serta masih banyak lagi hal-hal yang positif yang mereka sebutkan tentang arti dari senyum. Dan semua hal yang mereka sebutkan tentang arti dari senyum tadi adalah memang benar adanya. Manusia yang murah senyum pasti akan ditandai orang sebagai pribadi yang ramah dan hangat. Manusia yang menyukai senyum dapat memberikan kesan indah dimata orang lain, dan tak jarang akan mengundang ketertarikan dari orang lain. Manusia yang mudah senyum dalam segala situasi  menandakan ketulusannya dan kecintaannya dalam menjalani hidupnya.


Namun terkadang, senyum ini menjadi suatu hal penting yang sulit dilakukan atau pun sering terlupakan. Padahal melakukan senyum itu sangat sederhana dan memang benar-benar tidak sulit sama sekali. Salah satu contoh ketika kita berpapasan dan menyapa salah seorang yang kita kenal, atau pun yang benci pada kita sekalipun, senyum bisa menjadi salah satu tindakan yang akan langsung dihargai oleh orang tersebut. Jangan pernah pesimis untuk nglakuin hal ini sebelum teman-teman mencobanya sendiri karena senyum itu sendiri akan langsung memberikan respon positif bagi orang yang bertemu kita. Dalam pengalaman hidupku, memang ada beberapa orang yang kurang peka terhadap respon saat kita memberi senyum, tapi sebagian besar ketika aku menyapa dan memberi senyum akan langsung ditanggapi dengan positif dan membalas senyum tadi. Atau pun saat kita bertemu dengan orang yang kurang dekat dengan kita, senyum ini dapat menambah keakraban walaupun hanya sesaat, namun paling tidak meninggalkan kesan yang positif. Hal kecil seperti ini biasanya terlupakan padahal termasuk hal yang sangat vital untuk membangun suasana yang bersahabat.


Bahkan saat kita punya masalah yang pelik pun, mungkin sebagian besar orang udah lupa untuk tetap tersenyum dan mungkin juga sangat-sangat berat untuk mereka mengeluarkan ekspresi ini dari wajah. Senyum bisa menjadi obat taktala kita sedang merasa sedih, kecewa, ataupun putus asa karena berbagai macam masalah yang menimpa kita atau pun ada hal-hal yang membuat kita tidak bergairah lagi untuk hidup. Luangkan waktu sedikit saja untuk tersenyum dan mulai lagi untuk move-on agar kita gak akan terus tergerus dengan keadaan yang hanya semakin membuat kita terpuruk!! 


Bagi sebagian orang, mungkin menganggap bahwa selalu tersenyum itu hanya milik orang yang memiliki gangguan jiwa. Padahal jika teman-teman udah berpendapat seperti ini, itu artinya teman-teman udah dikalahkan oleh orang yang memiliki gangguan jiwa. Orang yang punya gangguan kejiwaan bahkan setiap detik bisa tersenyum, atau pun seharian penuh bahkan bisa dihabiskan penuh dengan senyuman. Kita harusnya malu karena kita hanya dituntut untuk senyum dalam setiap situasi, bukan untuk setiap detik, namun kebanyakan orang terasa sulit untuk melakukan, atau malah dilupakan. Logikanya, jika orang yang punya gangguan kejiwaan saja bisa dengan mudahnya tersenyum sepanjang waktu, kenapa kita gak bisa walaupun hanya sedikit aja?  


Jadi menurut teman-teman sendiri, susah gak sih sebenarnya untuk melakukan senyum?  ^_^

2014/10/22

Kebijaksanaan Socrates




Yap!! siapa yang gak kenal dengan Socrates. Tentunya sebagian besar penduduk di dunia pasti mengetahui filsuf yang berasal dari benua Eropa ini, mungkin termasuk teman-teman sendiri. Setidaknya pernah terlintas di telinga nya teman-teman beberapa detik tentang nama ini, hehehe. Socrates sendiri hidup antara 469 SM - 399 SM di Athena, Yunani, dan beliau sendiri merupakan salah satu tokoh yang berpengaruh dalam tradisi filosofis barat. Namun uniknya, Ia gak pernah meninggalkan 'jejak' karya pemikirannya dalam sebuah karya tulis, sehingga Plato yang notabene merupakan muridnya menjadi sumber utama mengenai pemikiran Socrates melalui karya tulisnya. Ada kejadian yang menarik menurutku yang bikin aku terkesan dengan kebijaksanaan Socrates ini. Buat teman-teman yang sudah pernah mendengar uji 3 filter dari Socrates, mungkin ini hanya sebagai pengingat saja, tapi bagi teman-teman yang belum pernah mendengar silahkan disimak baik-baik yah!!


Suatu hari, Socrates bertemu dengan salah seorang kenalannya yang sangat bersemangat ingin menceritakan suatu kabar tentang muridnya. Namun kabar tersebut gak serta merta langsung diterima dan didengar oleh Socrates.


"Mau tahu tidak apa yang saya dengar"?, tanya kenalannya ini. "Tunggu sebentar, Anda boleh menceritakan semuanya jika bisa lulus tes yang saya berikan. Namanya uji 3 filter", jawab Socrates. "


"Sebelum anda menceritakan tentang murid saya, mari kita saring dulu yang anda akan katakan. Yang pertama adalah KEBENARAN", kata Socrates.


"Apakah anda benar-benar yakin apa yang akan anda katakan kepada saya itu benar?", tanya Socrates.


"Tidak, saya tidak tahu ini benar atau tidak. Saya hanya mendengarnya dan sekarang ini ingin menceritakan pada anda", jawabnya.


"Baiklah", kata Socrates. Jadi anda tidak tahu persis apa yang anda ceritakan benar atau tidak. Sekarang kita coba filter berikutnya yaitu KEBAIKAN".


"Apakah yang anda ingin ceritakan kepada saya tentang murid saya sesuatu yang baik?", tanya Socrates.


"Bukan sesuatu yang baik, dan justru kebalikannya", jawab pria itu.


"Jadi, anda ingin menceritakan sesuatu yang tidak baik tentang murid saya kendati yang anda katakan belum tentu benar?". Pria itu menjadi kaget dan merasa malu.


"Sekarang kita coba tes yang terakhir. Nama tes nya adalah KEMANFAATAN", lanjut Socrates.


"Apakah yang anda akan ceritakan tentang murid saya kepada saya memiliki manfaat?", tanya Socrates kembali.


"Tidak sama sekali", jawab pria itu.


"Jadi yang ingin ada katakan kepada saya itu TIDAK BENAR, TIDAK BAIK, dan TIDAK MANFAAT, lantas untuk apa anda ceritakan kepada saya?", tanya Socrates. Pria itu pun malu dan segera berlalu.


Hmmmm. Menarik bukan kisah diatas?. Itulah kenapa aku sangat terkesan dengan kebijaksanaan Socrates. Dari kisah diatas, beliau menjunjung tinggi kebenaran. Sikap seperti ini pun bisa kita contoh bersama-sama untuk tidak gampang menerima berita yang belum tentu benar dan bisa jadi hanya semata-mata dibuat untuk menjatuhkan orang. Kita tahu bersama bahwa pilpres kemarin juga banyak dibumbui berita-berita aneh, yang didalamnya banyak fitnah bertebaran dimana-mana, saling menjatuhkan satu sama lain, sampe aku sendiri pusing dan muak untuk mendengarnya. Ada baiknya untuk teman-teman sendiri dan khususnya juga buat aku, untuk selalu mendengar sesuatu yang benar, baik, dan bermanfaat agar kita terhindar dari yang namanya sikap menggunjing kepada orang lain yang sudah pasti banyak mudharat nya. ^_^










2014/10/21

Apa Kami Benar-Benar Tidak Layak??




Akhir-akhir ini, aku sering nemuin artikel di internet yang berhubungan dengan kartun-kartun yang terancam dihentikan di pertelevisian Indonesia. Awalnya sempat tahu tentang hal ini dari beberapa teman di facebook yang nge-share berita tentang ini, kemudian karena rasa penasaran aku baca artikel yang di share itu ke linknya langsung. Paling gak, ada 5 film serial kartun yang telah masuk blacklist dari Komisi Penyiaran Indonesia karena film-film ini diklaim sebagai film yang mengandung unsur-unsur kekerasan yang tidak patut di contoh anak-anak. Kelima film itu adalah Spongebob Squarepants,  Tom & Jerry, Bima Sakti, Crayon Shinchan, dan yang terakhir ada Little Krishna.



Hmmmm.... seperti yang kita sudah tahu bersama, KPI merupakan satu-satunya lembaga di Indonesia yang berhak menentukan layak atau tidaknya sebuah acara TV di tonton atau tidak, dan itu mencakup untuk semua umur. Dan film-film kartun yang diatas yang udah aku sebutin tadi menurut KPI tidak layak ditonton oleh anak-anak, karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan moral untuk generasi yang baru. Yah, aku sih pribadi gak terlalu ngerti maksud dari KPI melarang acara-acara ini, yang jelas setidaknya aku pernah menonton 4 dari 5 kartun diatas (kecuali Bima Sakti), dimana yang aku rasakan setelah nonton ini, gak ada pengaruh yang signifikan di moral. Begitu pun dengan teman-temanku, punya pendapat yang sama dengan aku. Film-film seperti Spongebob dan Tom & Jerry, serta Crayon Shinchan yang udah populer terlebih dahulu di Indonesia menurutku malah membawa dampak fun kepada penontonnya, dengan kata lain bisa menghilangkan ketegangan baik itu untuk anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Malah film Spongebob sendiri gak cuma sekedar memberikan fun nya aja, namun ada pesan bagus yang tersirat dari ceritanya dalam beberapa episode. Yah, walapun bisa dibilang Crayon Shinchan terkadang agak vulgar, tapi masih ada banyak episode nya yang cukup menghibur. Kalaupun ada yang sudah menyimpang, paling gak episode yang itu ditiadakan. Sama halnya dengan Little Krishna yang baru-baru ini populer, paling gak ada kesan moral yang bisa ditanamkan yaitu bisa menjadi jiwa pemberani. Tapi pemberani disini maksudnya bukan berani dalam berkelahi. Berani dalam artian berani menghadapi masalah dalam hidup. Untuk Bima Sakti, berhubung aku belum pernah nonton ini, makanya aku belum bisa ngasih pendapat. 



Ironsinya, tayangan sinetron yang menjamur di TV malah kurang diperhatikan oleh KPI sendiri. Sinetron-sinetron yang beredar di TV sekarang malah menurutku berbahaya buat generasi kita. Jujur aku emang pernah nonton sinetron waktu dulu pas SMP (yah jadi ngaku deh, haha), dan itupun gak sengaja karena ikutan emak nonton. Hasilnya apa? Aku jadi ikut-ikutan kesel sama pemeran antagonis-antagonis yang ada di sinetron itu, dan perasaan kesel nya itu terkadang bisa sampe berlebihan lho, bahkan hampir setiap episode. Belum lagi ditambah dengan story line yang acak adut bikin pusing bisa sampe 700 episode, kalo bisa sampe seumur hidup, hahaha. Ini bisa menimbulkan efek yang gak bagus buat kita, salah satunya ya bisa jadi tukang dendam, hehehe.



Ada baiknya KPI mulai mempertimbangkan lagi acara-acara yang seharusnya memang tidak layak ditonton karena aku sendiri gak ngerti jalan pikiran KPI sekarang seperti apa. Yang jelas, KPI ada untuk ikut memajukan pertelevisian Indonesia, untuk memilih tayangan-tayangan berkualitas terutama untuk generasi-generasi muda Indonesia. Terlepas dari itu semua, itu hanya merupakan opini dari aku sendiri dan beberapa temanku. Mungkin ada juga diantara teman-teman  yang berbeda pendapat ya silahkan, tidak masalah selama itu gak menimbulkan rasa gak senang satu sama lain yah. ^_^ 



     

2014/10/20

Simple Thinking About Blood Type





Beberapa minggu yang lalu aku baru aja minjam buku dari salah seorang temenku. Buku ini cukup menarik jika dilihat dari sampulnya aja, makanya aku penasaran untuk mengetahui lebih banyak apa isi buku ini juga lebih menarik lagi atau malah biasa-biasa aja. Yah, Buku Simple Thinking About Blood Type ini ditulis oleh salah satu komikus yang berasal dari Korea Selatan, Park Dong-Sun, seorang lulusan universitas Gyeongbuk di jurusan Visual Information Design, dimana ia tertarik untuk menulis tentang golongan darah dan keidentikannya dengan manusia setelah melihat para junior maupun teman-teman sekitar yang ada di universitasnya berkumpul, mengobrol bersama, dan membicarakan tentang golongan darah. Hasilnya, buku ini dikemas dengan sangat sederhana namun tetap menarik bagi para pembacanya.



Nah, berhubung si Park Dong-Sun ini adalah seorang komikus, maka tulisan-tulisan yang ada di dalamnya dipadukan dengan gambar-gambar ilustrasi tentang golongan darah, dimana kita gak akan cepet bete menikmati buku ini. Ditambah buku ini disajikan dengan bahasa-bahasa yang tentunya sangat bersahabat, khas buku komik-komik gitu, jadi sangat mudah untuk dipahami. Aku sendiri sebagai pembacanya sangat-sangat tertarik dengan isi buku ini karena tak sedikit juga humor-humor yang diselipkan oleh penulisnya, dimana kita bisa melihat hal-hal atau keunikan-keunikan yang dimiliki setiap golongan darah itu sendiri.



Melalui buku ini, Park ingin menyampaikan kepada para pembacanya bahwa dalam bergaul dalam masyarakat, hal yang terpenting adalah mengetahui cara menjalin hubungan dengan orang yang berbeda sifat dan karakter. Jika dipikirkan serius, setiap masalah dalam pergaulan disebabkan oleh ketidakmampuan untuk memahami dan menerima satu sama lain. Park juga mengungkapkan sendiri bahwa buku ini tidak sepenuhnya benar, tetapi setelah selama lima tahun menulis buku ini, buku ini udah ngebantu doi dalam bergaul dengan orang lain dan memahami sifat seseorang.



Di dalam buku ini, dijelaskan bahwa manusia yang mempunyai golongan darah tertentu tidak hanya mewarisi karakteristik yang dimiliki oleh golongan darah yang ia punya aja, tapi juga ada semacam characterisitic mixing  dengan golongan darah yang lain yang diturunkan oleh orang tuanya sendiri. Sebagai contoh, misalkan teman-teman punya golongan darah B, karena diwarisi dari ayahnya. Namun teman teman tidak sepenuhnya punya karatersitik golongan darah B, karena berhubung ibunya teman-teman punya golongan darah A, maka karakterstik golongan darah A pun ada di diri teman-teman juga, kira-kira begitu sih.


Well, percaya gak percaya, aku pribadi sih hanya sekedar ingin menikmati buku ini sebagai penghilang stress karena isinya yang menarik dan terkadang mengundang senyum spontan karena banyolan-banyolannya, hehe. Selanjutnya, itu terserah kepada teman-teman sendiri ingin menilai buku ini seperti apa, yang jelas buku ini salah satu yang recommended di list-ku untuk dibaca. Sekian aja bahasan singkat tentang buku ini dan untuk lebih detail lagi, silahkan teman-teman baca buku ini sendiri dan berikan penilaian sesuai pandangan masing-masing yah! ^_^  




2014/10/19

The Amazing Result of Positive Thinking




Assalamualaikum, udah lama nih gak nongol disini lagi. Alhamdulillah akhirnya bisa kembali update postingan terbaru di blog ku ini :). Gimana kabar teman-teman semuanya? Insya Allah semuanya dalam keadaan sehat wal'afiat ya. Oohh iya, kalo gitu langsung aja ya gak usah banyak basa basi. Postingan kali ini akan nge-review singkat salah satu buku bagus yang udah aku baca berjudul "The Amazing Result of Positive Thinking", dengan penulisnya adalah Mr. Norman Vincent Peale. Awalnya aku baca buku ini sih sebenarnya karena punya masalah yang bagi aku sendiri itu pelik banget, hahaha. Dan sebenarnya udah lama banget aku baca buku ini, tapi ya baru kesampaian lagi nulisnya disini, hahaha. 


Ngeliat dari judul bukunya aja, kalian pasti udah bisa nebak apa inti dari pembahasan buku ini, iya gak sih? haha. Yap, benar sekali!!! buku setebal 507 halaman ini akan mengajak kita untuk selalu berpikiran positif dalam keadaan atau kondisi apapun. Serta belajar untuk mensyukuri segala hal yang terjadi di dalam hidup kita, baik itu hal yang menyenangkan, menyedihkan atau pun yang bisa bikin kita sampai gak menghargai diri kita sendiri lagi.


Di dalam buku ini, Mr. Peale (kita sebut aja begitu), tidak murni menuliskan hasil pemikirannya sendiri tentang positive thinking saja, namun beliau juga menuliskan pengalaman-pengalaman dari orang lain yang didapat dari surat-surat yang beliau terima, atau pun pengakuan verbal secara langsung yang diungkapkan kepada beliau, dimana hal tersebut secara gak langsung, mereka ikut berkontribusi terhadap penyusunan buku ini hingga selesai. 


Pengalaman-pengalaman yang menakjubkan ini dikemas secara alami, dan tentunya sangat-sangat menarik dan sayang untuk dilewatkan bagi kalian yang butuh mood booster atau pun pencinta buku motivasi. Dari pengakuan pengalaman mereka yang sudah menjalani atau menerapkan sistem berpikir positif ini, mereka bisa mengalahkan rasa takut, memperbaiki hubungan antarpribadi, mendapatkan kesehatan yang lebih baik, mengatasi konflik internal dan tentunya bisa meningkatkan kepercayaan diri. Dari hasil membaca buku ini pun diungkapkan, tidak sedikit orang yang membaca ini bisa mendapatkan cara berpikir dan hidup yang lebih baik, dimana mereka dapat mengubah kesedihan menjadi kegembiraan, kelemahan menjadi kekuatan, kegagalan menjadi kesuksesan, keputusasaan menjadi harapan, dan kekalahan menjadi kemenangan. Sekitar14 Bab yang disajikan di buku ini, mudah-mudahan akan membawa kalian semua yang membaca untuk bisa menerapkan cara berpikir yang positif karena banyak sekali manfaat-manfaat serta hasil yang di dapat dari berpikir positif ini. Tentunya buku ini gak akan buat kalian bosan, apalagi kalian yang butuh kisah-kisah inspiratif atapun untuk mendongkrak kembali semangat yang udah mulai kendur, Pokoknya Recommended banget lah! 


Mungkin sekian aja dari aku tentang review singkat salah satu buku hebat ini. Buat teman-teman yang penasaran segera silahkan dibaca dan rasakan manfaat yang bisa diambil dari buku ini, pasti kalian gak akan nyesel deh. Karena buku ini juga udah merubah cara berpikiran ku yang dominan dengan pesimisme menjadi lebih optimis lagi, untuk tetap ngejalanin hari esok dengan penuh semangat dan percaya diri.  ^_^