2014/10/22

Kebijaksanaan Socrates




Yap!! siapa yang gak kenal dengan Socrates. Tentunya sebagian besar penduduk di dunia pasti mengetahui filsuf yang berasal dari benua Eropa ini, mungkin termasuk teman-teman sendiri. Setidaknya pernah terlintas di telinga nya teman-teman beberapa detik tentang nama ini, hehehe. Socrates sendiri hidup antara 469 SM - 399 SM di Athena, Yunani, dan beliau sendiri merupakan salah satu tokoh yang berpengaruh dalam tradisi filosofis barat. Namun uniknya, Ia gak pernah meninggalkan 'jejak' karya pemikirannya dalam sebuah karya tulis, sehingga Plato yang notabene merupakan muridnya menjadi sumber utama mengenai pemikiran Socrates melalui karya tulisnya. Ada kejadian yang menarik menurutku yang bikin aku terkesan dengan kebijaksanaan Socrates ini. Buat teman-teman yang sudah pernah mendengar uji 3 filter dari Socrates, mungkin ini hanya sebagai pengingat saja, tapi bagi teman-teman yang belum pernah mendengar silahkan disimak baik-baik yah!!


Suatu hari, Socrates bertemu dengan salah seorang kenalannya yang sangat bersemangat ingin menceritakan suatu kabar tentang muridnya. Namun kabar tersebut gak serta merta langsung diterima dan didengar oleh Socrates.


"Mau tahu tidak apa yang saya dengar"?, tanya kenalannya ini. "Tunggu sebentar, Anda boleh menceritakan semuanya jika bisa lulus tes yang saya berikan. Namanya uji 3 filter", jawab Socrates. "


"Sebelum anda menceritakan tentang murid saya, mari kita saring dulu yang anda akan katakan. Yang pertama adalah KEBENARAN", kata Socrates.


"Apakah anda benar-benar yakin apa yang akan anda katakan kepada saya itu benar?", tanya Socrates.


"Tidak, saya tidak tahu ini benar atau tidak. Saya hanya mendengarnya dan sekarang ini ingin menceritakan pada anda", jawabnya.


"Baiklah", kata Socrates. Jadi anda tidak tahu persis apa yang anda ceritakan benar atau tidak. Sekarang kita coba filter berikutnya yaitu KEBAIKAN".


"Apakah yang anda ingin ceritakan kepada saya tentang murid saya sesuatu yang baik?", tanya Socrates.


"Bukan sesuatu yang baik, dan justru kebalikannya", jawab pria itu.


"Jadi, anda ingin menceritakan sesuatu yang tidak baik tentang murid saya kendati yang anda katakan belum tentu benar?". Pria itu menjadi kaget dan merasa malu.


"Sekarang kita coba tes yang terakhir. Nama tes nya adalah KEMANFAATAN", lanjut Socrates.


"Apakah yang anda akan ceritakan tentang murid saya kepada saya memiliki manfaat?", tanya Socrates kembali.


"Tidak sama sekali", jawab pria itu.


"Jadi yang ingin ada katakan kepada saya itu TIDAK BENAR, TIDAK BAIK, dan TIDAK MANFAAT, lantas untuk apa anda ceritakan kepada saya?", tanya Socrates. Pria itu pun malu dan segera berlalu.


Hmmmm. Menarik bukan kisah diatas?. Itulah kenapa aku sangat terkesan dengan kebijaksanaan Socrates. Dari kisah diatas, beliau menjunjung tinggi kebenaran. Sikap seperti ini pun bisa kita contoh bersama-sama untuk tidak gampang menerima berita yang belum tentu benar dan bisa jadi hanya semata-mata dibuat untuk menjatuhkan orang. Kita tahu bersama bahwa pilpres kemarin juga banyak dibumbui berita-berita aneh, yang didalamnya banyak fitnah bertebaran dimana-mana, saling menjatuhkan satu sama lain, sampe aku sendiri pusing dan muak untuk mendengarnya. Ada baiknya untuk teman-teman sendiri dan khususnya juga buat aku, untuk selalu mendengar sesuatu yang benar, baik, dan bermanfaat agar kita terhindar dari yang namanya sikap menggunjing kepada orang lain yang sudah pasti banyak mudharat nya. ^_^










No comments:

Post a Comment