2014/10/21

Apa Kami Benar-Benar Tidak Layak??




Akhir-akhir ini, aku sering nemuin artikel di internet yang berhubungan dengan kartun-kartun yang terancam dihentikan di pertelevisian Indonesia. Awalnya sempat tahu tentang hal ini dari beberapa teman di facebook yang nge-share berita tentang ini, kemudian karena rasa penasaran aku baca artikel yang di share itu ke linknya langsung. Paling gak, ada 5 film serial kartun yang telah masuk blacklist dari Komisi Penyiaran Indonesia karena film-film ini diklaim sebagai film yang mengandung unsur-unsur kekerasan yang tidak patut di contoh anak-anak. Kelima film itu adalah Spongebob Squarepants,  Tom & Jerry, Bima Sakti, Crayon Shinchan, dan yang terakhir ada Little Krishna.



Hmmmm.... seperti yang kita sudah tahu bersama, KPI merupakan satu-satunya lembaga di Indonesia yang berhak menentukan layak atau tidaknya sebuah acara TV di tonton atau tidak, dan itu mencakup untuk semua umur. Dan film-film kartun yang diatas yang udah aku sebutin tadi menurut KPI tidak layak ditonton oleh anak-anak, karena dikhawatirkan akan menimbulkan kerusakan moral untuk generasi yang baru. Yah, aku sih pribadi gak terlalu ngerti maksud dari KPI melarang acara-acara ini, yang jelas setidaknya aku pernah menonton 4 dari 5 kartun diatas (kecuali Bima Sakti), dimana yang aku rasakan setelah nonton ini, gak ada pengaruh yang signifikan di moral. Begitu pun dengan teman-temanku, punya pendapat yang sama dengan aku. Film-film seperti Spongebob dan Tom & Jerry, serta Crayon Shinchan yang udah populer terlebih dahulu di Indonesia menurutku malah membawa dampak fun kepada penontonnya, dengan kata lain bisa menghilangkan ketegangan baik itu untuk anak-anak, remaja, maupun orang dewasa. Malah film Spongebob sendiri gak cuma sekedar memberikan fun nya aja, namun ada pesan bagus yang tersirat dari ceritanya dalam beberapa episode. Yah, walapun bisa dibilang Crayon Shinchan terkadang agak vulgar, tapi masih ada banyak episode nya yang cukup menghibur. Kalaupun ada yang sudah menyimpang, paling gak episode yang itu ditiadakan. Sama halnya dengan Little Krishna yang baru-baru ini populer, paling gak ada kesan moral yang bisa ditanamkan yaitu bisa menjadi jiwa pemberani. Tapi pemberani disini maksudnya bukan berani dalam berkelahi. Berani dalam artian berani menghadapi masalah dalam hidup. Untuk Bima Sakti, berhubung aku belum pernah nonton ini, makanya aku belum bisa ngasih pendapat. 



Ironsinya, tayangan sinetron yang menjamur di TV malah kurang diperhatikan oleh KPI sendiri. Sinetron-sinetron yang beredar di TV sekarang malah menurutku berbahaya buat generasi kita. Jujur aku emang pernah nonton sinetron waktu dulu pas SMP (yah jadi ngaku deh, haha), dan itupun gak sengaja karena ikutan emak nonton. Hasilnya apa? Aku jadi ikut-ikutan kesel sama pemeran antagonis-antagonis yang ada di sinetron itu, dan perasaan kesel nya itu terkadang bisa sampe berlebihan lho, bahkan hampir setiap episode. Belum lagi ditambah dengan story line yang acak adut bikin pusing bisa sampe 700 episode, kalo bisa sampe seumur hidup, hahaha. Ini bisa menimbulkan efek yang gak bagus buat kita, salah satunya ya bisa jadi tukang dendam, hehehe.



Ada baiknya KPI mulai mempertimbangkan lagi acara-acara yang seharusnya memang tidak layak ditonton karena aku sendiri gak ngerti jalan pikiran KPI sekarang seperti apa. Yang jelas, KPI ada untuk ikut memajukan pertelevisian Indonesia, untuk memilih tayangan-tayangan berkualitas terutama untuk generasi-generasi muda Indonesia. Terlepas dari itu semua, itu hanya merupakan opini dari aku sendiri dan beberapa temanku. Mungkin ada juga diantara teman-teman  yang berbeda pendapat ya silahkan, tidak masalah selama itu gak menimbulkan rasa gak senang satu sama lain yah. ^_^ 



     

No comments:

Post a Comment